Berpikir
induktif
Pendahuluan
- Latar belakang
Penalaran
adalah proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa
pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari
prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan
penalaran deduktif. Perbedaan dasar diantara keduanya dapat disimpulkan dari
dinamika deduktif dengan progesi secara logis dari bukti – bukti umum kepada
kebenaran atau kesimpulan yang khusus sementara dengan induktif, dinamika
logisnya justru sebaliknya dari bukti – bukti khusus kepada kebenaran atau
kesimpulan yang umum. Paragraf induktif merupakan paragraf yang diawali dengan kalimat
yang berisi penjelesan dan diakhiri dengan kalimat utama. Kalimat induktif
terdiri dari hipotesis dan teori, generalisasi, analogi, hubungan kausal dan
induksi dalam metode eksposisi. Dalam tulisan ini akan membahas lebih banyak
tentang paragraf induktif.
- Perumusan masalah
·
Apa pengertian, kegunaan dan jenis
hipotesis ?
·
Apa pengertian, fungsi, dan sumber teori
?
·
Apa pengertian generalisasi, peran serta
macam-macam generalisasi ?
·
Apa pengertian analogi ?
·
Apa pengertian hubungan kausal ?
·
Apa pengertian induksi dalam metode
eksposisi dan langkah menyusun eksposisi ?
- Tujuan
·
Mengetahui pengertian kegunaan dan jenis
hipotesis
·
Mengetahui pengertian, fungsi, dan
sumber teori
·
Mengetahui pengertian, peran dan
macam-macam generalisasi
·
Mengetahui pengertian analogi
·
Mengetahui pengertian hubungan kausal
·
Mengetahui pengertian induksi dalam
metode eksposisi dan langkah menyusun eksposisi
v
Hipotesis
dan teori
§ Hipotesis
Hipotesis berasal dari
bahasa Yunani “hypo” berarti lemah, kurang, sedangkan “thesis” berarti teori,
proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Dibawah ini penjelasan
dari beberapa ahli mengenai hipotesis, yaitu :
1. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hipotesis adalah sesuatu pendapat yang dinyatakan
secara benar walaupun hasil kebenaran tersebut harus dibutikan.
2. Menurut
Dani Vardiansyah (2008 : 10)
Hipotesis suatu jawaban yang sementara dari suatu
masalah yang masih bersifat tidak pasti atau praduga, karena harus dibuktikan
kebenarannya.
3. Menurut
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137)
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang
bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih
lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.
4. Menurut
Mundilarso (tanpa tahun dan halaman)
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat
kebenarannya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik tertentu. Hipotesis
dirumuskan berdasarakan teori, dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain,
kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.
5. Menurut
Trealese (1960)
Hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari
suatu fakta yang dapat diamati.
6. Menurut
Good dan Scates (1954)
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta
yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai
petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
7. Menurut
Kerlinger (1973)
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan
dari hubungan antara dua atau lebih variabel.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hispotesis merupakan jawaban yang
sementara dari permasalahan yang diteliti. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sebagai hasil
proses teori yang belum berdasarkan atas fakta, maka hipotesis masih perlu
diuji kebenarannya dengan data empiris. Hipotesis akan ditolak jika salah atau
palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan
penerimaan hipotesis sangat bergantung pada hasil-hasil penyelidikan terhadap
faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis adalah alat yang digunakan dalam
penelitian ilmiah. Hipotesis memungkinkan seseorang menghubungkan teori dengan
pengamatan dan sebaliknya pengamatan dengan teori.
Hipotesis
harus dibuat karena alasan sebagai berikut:
A. Hipotesis
yang mempunyai dasar kuat menunjukkan bahwa penelitian telah mempunyai cukup
pengetahuan untuk melakukan penelitian dibidang itu.
B. Hipotesis
memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data. Hipotesis dapat
menunjukkan kepada peneliti prosedur apa yang harus diikuti dan jenis data apa
yang harus dikumpulkan.Dengan demikian, dapat dicegah terbuang sia-sianya waktu
dan jerih payah peneliti.
KEGUNAAN
HIPOTESIS
Kegunaan hipotesis antara lain :
A. Hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang permasalahan yang diteliti serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
B. Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
C. Hipotesis
memberikan arah kepada penelitian.
D. Hipotesis
memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
JENIS HIPOTESIS :
A. Hipotesis
Deskriptif
Hipotesis
deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel
walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
B. Hipotesis
Korelasional/hubungan
Hipotesis
korelasional adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang hubungan antara
dua atau lebih variabel. Jika pola hubungan antara dua atau lebih variabel
bersifat kausal (sebab-akibat) , maka hipotesisnya disebut hipotesis
kausalitas.
C. Hipotesis
asosiasi
Pengukurana
asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam
statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variable.
§ TEORI
Teori adalah suatu hubungan antara konsep, definisi
atau batasan dan preposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang
fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel, yang memiliki tujuan
menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut. Jadi teori merupakan suatu
pemikiran, atau penelitian yang telah diakui kebenaran nya secara ilmiah.
Fungsi
teori
1) Menjelaskan
hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti
2) Menjelaskan
hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
3)
Landasan untuk menyusun hipotesis
penelitian.
4)
Dasar untuk menyusun instrumen
penelitian (misalnya angket)
5)
Acuan untuk membahas hasil
penelitian
Sumber teori :
·
Buku teks
·
Jurnal
·
Proseding
(kumpulan makalah seminar ilmiah)
Jadi, hubungan hipotesis dan teori,
yaitu suatu jenis proposisi yang menyatakan jawaban tentatif dari suatu masalah
yang selanjut nya diuji secara empiris. Dalam hal ini hipotesis merupakan
dugaan yang sementara atas suatu masalah yang diteliti, maka dari hasil
tersebut dapat dijelaskan secara teori yang digunakan untuk pemecahan masalah
yang diteliti atau mempelajari dalam penelitian tersebut apakah benar atau
tidak.
v GENERALISASI
Pengertian
generalisasi menurut para ahli :
a) Generalisasi
menurut Banks (1977: 26; 97), adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih.
Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat
kompleks.
b) Generalisasi
adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan
fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11).
c) Generalisasi
merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara
konsep-konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak
sekedar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin,
1996: 19).
Setelah
memahami lebih dalam mengenai pengertian generalisasi, maka akan terbentuklah
suatu pemahaman mengenai tingkatan generalisasi yang dikemukakan oleh James A.
Banks, yaitu:
a) High
Order Generalization, yaitu generalisasi
yang pemakaianya secara universal.
b) Intermediat Level Generalization, yaitu generalisasi yang berdaya
guna dikawasa tertentu dan kebudayaan tertentu.
c) Law
Order Generalization, yaitu
generalisasi yang digunakan atas data dari dua data atau tiga sampel kecil
misalkan tentang kelompok kota pada suatu kawasan tertentu.
Selain
tingkatan generalisasi, maka penting bagi kita untuk memahami lebih dalam
mengenai tipe-tipe generalisasi menerut Fraenkel, yaitu:
a) Generalisasi
Deskriftif, yaitu
suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada.
b) Generalisasi
Kausal,yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan
sebab akibat terjadi suatu peristiwa.
c) Generalisasi
Korelatif, yaitu generalisasi yang menunjukan adanya hubungan
satu sama lain.
d) Generalisasi
Kondisional, yaitu suatu generalisasi
yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu khusus
dilaksanakan dengan demikian adanya suatu persyaratan khusus
Peranan Generalisasi
Generalisasi
merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi untuk
membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi
mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk
memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan pernyataan yang ada dalam
generalisasi tersebut. Dalam arti, suatu generalisasi pun merupakan pernyataan
yang sederhana sampai kepada yang lebih kompleks.
Macam-macam Generalisasi
1)
Generalisasi
sempurna
Generalisasi
yang seluruh fenomena yang terjadi dapat diselidiki.
Contoh :
sensus penduduk
2)
Generalisasi
tidak sempurna
Generalisasi
yang kesimpulan nya diambil dari berbagai fenomena yang diselidiki atau
diteliti, dan diterapkan untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh :
hampir seluruh wanita dewasa di Indonesia senang berbelanja.
3)
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga
dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi
tersebut adalah:
a)
Jumlah sampel yang diteliti
terwakili.
b)
Sampel harus bervariasi.
c)
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang
dari fenomena umum/ tidak umum.
v ANALOGI
Analogi
merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan
memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai
ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara sederhana, perbandingan menunjukkan
kesamaan antara barang-barang dalam kelas yang sama, sebaliknya analogi
menunjukkan kesamaan-kesamaan anatar dua barang atau hal yang berlainan kelas.
Jadi analogi digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang
dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal umum.
v HUBUNGAN
KAUSAL (SEBAB – AKIBAT)
Perkembangan
sebuah alinea dapat pula dinyatakan dengan memepergunakan sebab-akibat sebagai
dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga
terbalik: akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami
sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan
proses. Bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara
bagian-bagiannya, maka proses itu dapat dinamakan proses kausal, atau
proses sebab-akibat.
Dalam
mengemukakan hubungan sebab-akibat tersebut pengarang harus menggarap
persoalannya berdasarkan suatu rangka tertentu, misalnya berdasarkan
kepentingan relatifnya berdasarkan kesederhanaan atau kekompleksannya,
kelangsungan atau ketidak-langsungan sebab atau akibat itu terhadap pokok
utamanya.
v INDUKSI
DALAM METODE EKSPOSISI
Adalah
salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya
ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan
ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi
atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang
eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
·
Menentukan topik/tema
·
Menetapkan tujuan
·
Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
·
Menyusun kerangka karangan sesuai topik
yang dipilih
·
Mengembangkan kerangka menjadi
eksposisi
SUMBER :
Prof. DR. Gorys Keraf. 2004. Komposisi. BINA PUTERA, Semarang.
Nusa Indah.
Pertanyaan
berserta jawaban :
1. Hipotesis
suatu jawaban yang sementara dari suatu masalah yang masih bersifat tidak pasti
atau praduga, karena harus dibuktikan kebenarannya menurut pendapat dari ?
a) Dani
Vardiansyah*
b) Mundilarso
c) Kamus
besar bahasa indonesia
d) Trealese
2.
Manakah yang bukan termasuk jenis
hipotesis ?
a) Hipotesis
deskriptif
b) Hipotesis
hubungan atau korelasional
c) Hipotesis
asosiasi
d) Hipotesis
deduktif*
3.
Pernyataan tentang hubungan antara
konsep-konsep dan berfungsi untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu
maksud pernyataan itu, berfungsi mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya,
bahkan dapat digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan
pernyataan yang ada, merupakan pengertian dari ?
a) Generalisasi*
b) Analogi
c) Hipotesis
d) Hubungan
kausal
4.
Salah satu jenis pengembangan paragraf
dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau
memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat, dan padat adalah
pengertian dari ?
a) Induksi
dalam metode ekposisi*
b) Analogi
c) Hubungan
kausal
d) Generalisasi
5.
Manakah yang termasuk langkah-langkah
penyusunan ekposisi ?
a) Menentukan
topik atau tema
b) Menetapkan
tujuan
c) Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
d) Semua
jawaban benar*
JAWABAN
:
- A
- D
- A
- A
- D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar