Jumat, 17 Januari 2014

Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN
“MENGAPA PRODUSEN PERLU MENGAMATI
PERILAKU KONSUMEN”



Disusun Oleh :


 LINA ANGGRENI
                             3EA06
                           14211101

  




MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014





BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Hubungan antara konsumen dengan produsen merupakan hal yang lazim dalam dunia pemasaran. Untuk itu, memahami bagaimana perilaku konsumen sudah menjadi harga mati untuk dikuasai oleh setiap produsen. Dengan memahami perilaku konsumen, para produsen bisa menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dan tentunya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih apabila mencapai atau bahkan melebihi target penjualan. Namun pada kenyataannya para produsen terkadang kurang berorientasi pada konsumen bahkan cenderung tidak memperhatikan kepuasan konsumen sebagai tujuan utama pemasaran produknya. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa akan tetap ada taraf ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk yang di produksi oleh produsen. Maka itu setiap produsen yang baru ataupun yang sudah lama berkecimpung di dunia pemasaran harus mulai menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, tentunya mengutamakan kepuasan setiap konsumen.
      Disini juga mengingatkan bahwa konsumen merupakan aset utama yang paling berharga bagi setiap produsen. Maka apabila sebagai produsen bisa memberikan yang terbaik kepada konsumennya, tentunya konsumen juga akan memberikan yang terbaik bagi produsen terutama dalam hal pemasaran produknya seperti halnya merekomendasikan suatu produk kepada rekan-rekan kerjanya.  

  
1.2.Rumusan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
·         Apa pengertian perilaku konsumen ?
·         Apa saja tipe-tipe perilaku konsumen ?
·         Apa jenis-jenis teori perilaku konsumen ?
·         Apa manfaat perilaku konsumen ?
·         Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
·         Mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen ?

1.3.Tujuan Penulisan
Sesuai yang diuraikan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, penulisan ini bertujuan untuk :
·         Mengetahui pengertian dan pemahaman perilaku konsumen.
·         Mengetahui jenis-jenis teori perilaku konsumen.
·         Memahami manfaat perilaku konsumen.
·         Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
·         Mengetahui tipe-tipe perilaku konsumen.
·         Mengetahui sifat perilaku konsumen.

  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau  kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
1.      Pengertian Perilaku Konsumen menurut para ahli :
·         Engel Et Al (1990)
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini.


·         Mowen
perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Difinisi tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Difinisi tersebut juga mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan

·         Hawkins, Best & Coney (2001)
Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat.

·         Hanna & Wozniak (2001)
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.

2.2.Tipe-tipe Perilaku Konsumen
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
1.      Budget Allocation (Pengalokasian budget)
2.      Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
3.      Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
4.      Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)



2.3.Jenis – jenis Teori Perilaku Konsumen
1.      Teori Ekonomi Mikro 
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain.

2.      Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.

3.      Teori Antropologis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

2.4.Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
1.      Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
2.      Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
3.      Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.

  

2.5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1.      Individual Determinants of Consumer Behavior
o   Demografis, psikografis, dan kepribadian
§  Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran.
o   Motivasi konsumen
§  Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
o   Pengetahuan konsumen
§  Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.

o   Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
§  Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.

2.      Environmental Influences on Consumer Behavior
o   Budaya, etnisitas, dan kelas social
§  Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama.

o   Keluarga dan pengaruh rumah tangga
§  Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.


o   Kelompok dan pengaruh personal
§  Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.




BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Mengamati Perilaku konsumen adalah mengamati berbagai macam aspek tentang konsumen. Kita dapat mengamati kepuasan konsumen dan apabila konsumen kurang puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan maka produsen segera mengembangkan produknya hingga konsumen merasa puas.
Saat kita memahami perilaku konsumen, kita bisa melihat perbedaan-perbedaan produk yang ditawarkan berbagai produsen dengan jenis benda yang sama, misalkan produsen A memberikan warna yang berbeda dari produsen lain, sedangkan produsen B memberikan motif yang membedakan dengan produsen lain, begitu juga dengan Produsen C dan seterusnya yang akan memberikan sesuatu nilai lebih agar konsumen merasa puas dengan berbagai macam keuunggulan yang ditawarkan oleh para produsen tersebut.
Selain mempelajari kepuasan konsumen kita juga dapat mengamati bagaimana pemasaran suatu produk baik melalui iklan atau dengan cara produsen itu sendiri. sebagai contoh adalah pemasaran produk-produk cat dari berbagai  produsen yang kini lebih sering memasarkan produknya pada iklan di TV. Hal ini tanpa disadari para produsen cat mengerti bahwa banyak konsumen yang akan lebih tertarik apabila terdapat berbagai macam warna serta contoh detail warna untuk rumah mereka.
Oleh karena itu pelajaran perilaku konsumen ini sangat penting sekali untuk diamati agar suatu produk dapat bersaing ketat dengan keunggulannya masing-masing.










DAFTAR PUSTAKA

http://fatiamnisa.blogspot.com/2013/11/makalah-teori-perilaku-konsumen.html
http://dikasaktia.wordpress.com/2013/04/17/makalah-perilaku-konsumen/
http://syifa-rizkyka.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html
http://muhammadmardidewantara.blog.com/2011/08/16/pentingnya-mempelajari-perilaku-konsumen/