KARANGAN
ILMIAH
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Karangan
sudah merupakan hal yang umum terdengar di telinga kita masing-masing terutama
para pelajar di berbagai tingkatan. Karangan sendiri dibagi menjadi beberapa
jenis, antara lain karangan non ilmiah dan karangan ilmiah. Di tingkat
pendidikan yang lebih tinggi seperti universitas, karangan ilmiah sudah menjadi
bahan pertimbangan untuk kelulusan maupun penilaian. Karangan ilmiah dalam arti
umum merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan
masalah secara sistematis disajikan secara objektif dan jujur dengan
menggunakan bahasa yang baku serta didukung oleh fakta dan teori, atau
bukti-bukti empirik. Dalam karangan ilmiah juga memiliki ciri-ciri serta
jenis-jenis yang berbeda dari karangan pada umumnya.
- Rumusan
Masalah
·
Apa pengertian dan sifat karangan ?
·
Apa saja macam-macam jenis karangan ?
·
Apa ciri-ciri karangan ilmiah dan non
ilmiah ?
·
Apa ciri-ciri karangan ilmiah populer ?
- Tujuan
·
Mengetahui pengertian dan sifat
karangan.
·
Mengetahui macam-macam jenis karangan.
·
Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah dan
non ilmiah.
·
Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah
populer.
PEMBAHASAN
Pengertian
karangan
Pengertian
karangan menurut Prof. DR. Gorys adalah suatu rencana kerja yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang digarap. Sedangkan menurut Eko
Susilo, M. 1995:11 karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai sifat keilmuan
yang didasarkan oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian, yang disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenaran ilmiahnya.
Manfaat
karangan :
1. Untuk
menyusun karangan secara teratur
2. Memudahkan
penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
3. Menghindari
penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
4. Memudahkan
penulis untuk mencari materi pembantu
Dengan
penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum
dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari
sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti,
dianalisa, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.
Dengan demikian : tesis atau pengungkapan maksud = kerangka karangan = karangan
= ringkasan.
Tujuan
dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
·
Memberi penjelasan
·
Memberi komentar atau penilaian
·
Memberi saran
·
Menyampaikan sanggahan
·
Membuktikan hipotesa
Macam-macam karangan
Macam-macam
karangan tergantung dari dua prameter yaitu :
1) Berdasarkan
sifat perinciannya :
Berdasarkan
perincian yang dilakukan pada suatu karangan, maka dapat dibedakan karangan
sementara (non-formal), dan karangan formal.
A. Kerangka
karangan sementara, merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu
tulisan yang terarah. Sekaligus menjadi dasar untuk penelitian guna mengandakan
perombakan-perombakan yang dianggap perlu. Karena karangan ini hanya bersifat
sementara, maka tidak perlu disusum secara terperinci. Tetapi dalam sebuah
kerangka karangan, harus memungkinkan pengarangnya menggarap
persoalannya
secara dinamis, sehingga perhatian harus dicurahkan sepenuhnya pada penyusunan
kalimat-kalimat, alinea-alinea atau bagian-bagian tanpa mempersoalkan lagi bagaimana
susunan karangannya.
B. Kerangka
karangan formal, merupakan karangan yang bersifat formal biasanya timbul dari
pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat kompleks, atau suatu topik
yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya. Namun
karena pada saat menulis kerangka karangan itu muncul banyak gagasan yang jelas
mengenai tesis tadi, maka penulis ingin mencatat semua gagasan yang timbul pada
saat itu dalam suatu kerangka yang sangat terperinci. Maka dari perincian yang
sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat
perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah
dapat disebut kerangka formal.
2) Berdasarkan
perumusan teksnya
Sesuai
dengan cara merumuskan teks dalam tiap unit dalam sebuah kerangka karangan,
maka dapat dibedakan kerangka karangan atas kerangka karangan kalimat dan
kerangka karangan topik
a) Kerangka
kalimat
Kerangka
kalimat yang mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan tiap
unit, baik untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan unit-unit utama dan
unit-unit bawahannya. Perumusan tesis dapat mempergunakan kalimat majemuk
bertingkat, sebaliknya untuk merumuskan tiap unit hanya boleh mempergunakan
kalimat tunggal.
b) Kerangka
topik
Kerangka
topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah
itu semua pokok, baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok bawahan, dirumuskan
dengan mancantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang
lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Oleh
karena itu kerangka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka
kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dengan kerangka
kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan kerangka karangan itu
dengan penggarapannya cukup lama.
Sifat karangan
1. Lugas
dan tidak emosional
2. Mempunyai
satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang
lain).
3. Logis
disusun
berdasarkan urutan yang konsisten.
4. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
5. Efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Bentuk karangan
I.
Narasi
Karangan yang menyampaikan suatu
peristiwa, yang dapat secara fakta dalam penyampaian atau secara imajinasi atau
fiksi didalam karangan tersebut.
II.
Deskripsi
Karangan yang menyampaikan dengan cara
menceritakan suatu tempat, situasi, orang, barang atau benda, sehingga pembaca
dapat merasakan arti dan maksud dari karangan penulisnya.
III.
Eksposisi
Karangan yang menjelaskan secara
terperinci dari pokok pikiran karangan, sehingga mempermudah pengetahuan yang
diterima oleh pembaca. Seperti gambar, grafik, ilustrasi, dan lain-lain. Yang
umumnya berbentuk prosa.
IV.
Argumentasi
Karangan yang memberikan penjelasan
serta alasan yang jelas disertai bukti yang kuat dalam sebuah karangan.
V.
Persuasi
Karangan yang berisi ajakan kepada
pembaca yang disertai penyampaian
alasan, contoh, dan bukti untuk menyakinkan pembaca untuk bersedia
melaksanakan ajakan tersebut, pada umumnya karangan ini berbentuk prosa.
Ciri-ciri karangan ilmiah
1. Struktur
Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen
dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap
Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Ciri-ciri karangan non-ilmiah
a.
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.
Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.
Gaya bahasa konotatif dan populer,
d.
Tidak memuat hipotesis,
e.
Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.
Bersifat imajinatif,
g.
Situasi didramatisir,
h.
Bersifat persuasif,
i.
Tanpa dukungan bukti,
Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Ciri-ciri karangan ilmiah populer
Karya
ilmiah populer merupakan karangan yang berada di antara karya ilmiah dan karya
nonilmiah. Dalam karya ilmiah, baik isi maupun teknik penulisannya harus
mengikuti ketentuan yang berlaku secara ketat. Dalam karya nonilmiah, terutama
karya sastra, baik isi maupun teknik penulisannya (bahasa) bebas. Karena karya
ilmiah populer berada di tengah-tengah keduanya, maka kita bisa
mendefinisikannya sebagai karangan yang isinya ilmiah tetapi teknik
penulisannya tidak mengikuti kaidah yang berlaku. Jika disempitkan kaitannya
dengan penggunaan bahasa, maka dapat dijelaskan bahwa karya ilmiah itu
menggunakan ragam bahasa ilmiah, sedangkan karya ilmiah populer tidak. Dalam
penulisan karya ilmiah menggunakan ragam ilmiah, inilah bedanya dengan karya
ilmiah populer. Karya ilmiah populer justru lebih banyak menggunakan ragam
jurnalistik atau ragam sastra.
Ragam jurnalistik adalah ragam bahasa yang
dipakai dalam dunia jurnalistik. Karena fungsi media massa sebagai
media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat penghibur, maka
ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif,
sederhana, dinamis, dan demokratis.
Ø Komunikatif
Ciri Komunikatif berarti mudah dipahami dan tidak
menimbulkan salah tafsir kalau dibaca. Ciri ini merupakan ciri utama
bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa memang memberikan informasi.
Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus mengacu pada ciri
komunikatif.
Ø Sederhana
Ciri sederhana berarti tidak menggunakan kata-kata
yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit atau
berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata teknis harus diikuti
penjelasan maknanya.
Ø Dinamis
Ciri dinamis berarti bahasa jurnalistik harus
menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Kata-kata yang
tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing seyogyanya tidak dipergunakan.
Ø Demokratis
Ciri demokratis berarti mengikuti konsensus umum dan
tidak menghidupkan kembali feodalisme. Kata bujang, misalnya, dalam
bahasa Indonesia mempunyai makna seorang laki-laki yang belum menikah.
Bentuk karya ilmiah populer antara lain artikel,
esai, dan feature. Dilihat dari bahasanya, biasanya artikel menggunakan bahasa
jurnalistik, esai menggunakan bahasa sastra, dan feature menggunakan keduanya,
bergantung kepada jenis featurenya. Feature pengetahuan banyak menggunakan
ragam jurnalistik, namun feature human interest lebih banyak menggunakan ragam
sastra.
Dan dari penjelasan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga karya ilmiah tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.Kedua, karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya,
tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis
dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah
yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Sedangkan
perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah popular, adanya perbedaan penggunaan
bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah populer lebih mudah dipahami, lebih
cair, dan lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan bahasa yang biasa
digunakan dalam laporan penelitian atau artikel ilmiah.
Sumber :
menuliskarangan.blogspot.com/2012/09/macam-macam-bentuk-karangan.html
SOAL dan JAWABAN :
1.
Tujuan dari
pembuatan karangan adalah ?
a.
Memberikan
penjelasan
b.
Memberikan
komentar atau penilaian
c.
Memberikan
saran
d.
Semua jawaban
benar*
2.
karangan yang bersifat formal biasanya
timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat kompleks, atau
suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera
menggarapnya. Pertanyaan diatas termasuk pengertian dari?
a.
Kerangka karangan formal*
b.
Kerangka karangan sementara
c.
Semua jawaban salah
d.
Semua jawaban benar
3.
Dibawah ini yang tidak termasuk bentuk
karangan ?
a.
Narasi
b.
Argumentasi
c.
Eksposisi
d.
Hipotesis*
4.
Karangan yang menyampaikan suatu
peristiwa, yang dapat secara fakta dalam penyampaian atau secara imajinasi atau
fiksi didalam karangan disebut ?
a.
Narasi*
b.
Eksposisi
c.
Persuasi
d.
Argumentasi
5.
Karangan yang berisi ajakan kepada
pembaca yang disertai penyampaian
alasan, contoh, dan bukti untuk menyakinkan pembaca untuk bersedia
melaksanakan ajakan tersebut, pada umumnya karangan ini berbentuk prosa disebut
?
a.
Narasi
b.
Eksposisi
c.
Persuasi*
d.
Argumentasi
JAWABAN
:
- D
- A
- D
- A
- C